Senin, 23 November 2020

Kelas Logika Pertemuan IV (Empat Perhubungan dan Hubungan Perlawanan Dua Universal)

Share it Please

Kelas Logika BPT 2020/2021

Sabtu, 31 Oktober 2020

 

PERTEMUAN IV 

EMPAT PERHUBUNGAN

                                         

Empat perhubungan merupakan hasil dari dua pahaman universal yang saling berbeda makna dihubungkan.

1.      Hubungan Sama (Tasawi, Equivalance)

       Adalah “ Dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling bertemu pada semua ekstensi keduanya”. Misalnya manusia dan rasional. Keduanya memiliki makna yang berbeda, sebab manusia adalah binatang dan berupa golongan, sedang rasional adalah bagian essensi manusia dan berupa pembeda manusia. Tetapi keduanya saling bertemu pada ekstensi masing-masing.

 

2.      Hubungan Umum dan Khusus Mutlak

       Adalah “Dua pahaman universal yang berbeda makna, yang satu mencakup pahaman lainnya pada ekstensi keduanya, dan tidak sebaliknya. Misalnya binatang dan manusia. Kita dapat mengatakan bahwa “Sebagian binatang adalah manusia, sebagian binatang bukan manusia” dan “setiap manusia adalah binatang

,

3.      Hubungan Umum dan Khusus dari Satu Segi

       Adalah “dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling bertemu dan berpisah pada sebagian ekstensi keduanya”. Misalnya putih dan burung. Ekstensi putih kadang bertemu dengan ekstensi burung, yaitu pada burung putih, tapi kadang berpisah, yaitu pada burung yang bukan putih. Begitu juga halnya dengan burung. Sehingga kita dapat mengatakan sebagai berikut.

                           1.          Sebagian putih, burung.

                           2.          Sebagian putih, buksn burung.

                           3.          Sebagian burung, putih.

                           4.          Sebagian burung, bukan putih.

 

4.      Hubungan Perbedaan

       Adalah “Dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling tidak bertemu pada ekstensi masing-masing”. Misalnya manusia dan benda mati. Ekstensi keduanya tidak pernah bertemu. Sehingga kita dapat mengatakan sebagai berikut.

1.        Semua manusia, bukan benda mati.

2.        Semua benda mati, bukan manusia.

 

 


 

HUBUNGAN PERLAWANAN DUA UNIVERSAL

 

1.    Perlawanan Hubungan Sama

Untuk mengetahui hasil dari perlawanan sama ini, maka kita perlu menguraikan semua kemungkinannya. Sebab pertama, perlawanan pahaman universal tetap merupakan perlawanan universal. Sebab kedua, sebagaimana maklum, setiap pahaman universal yang dihubungkan dengan dengan pahaman lainnya akan menghasilkan empat perhubungan.

Contoh:

Untuk mempermudah pembuktiannya, maka kita akan memakai huruf dan lambang. Kita ganti manusia dengan huruf A dan Rasional dengan huruf B, sedang sama kita ganti dengan tanda = . Dengan demikian uraiannya sebagai berikut:

Hubungan sama adalah A = B,

Perlawanannya tidak akan keluar dari,

1.      -A  // -B   à bertentangan

2.      -A  x -B   à  bertemu/berpisah

3.      -A  > -B   à  lebih umum

4.      -A  < -B   à  lebih khusus

5.      -A  = -B   à  sama

Keterangan: (-) berarti bukan dan lain-lain yang menunjukkan kenegatifan.

 

Dari gambaran di atas dapat  dikatakan bahwa hasil yang benar adalah “-A  =  -B”, sebab kemungkinan yang lain yang ada, telah terbukti kesalahannya. 

 

2.        Perlawanan Hubungan Umum dan Khusus Mutlak

Contoh:

Kita ganti binatang dengan huruf A dan manusia diganti dengan huruf B. Hubungan umum dan khusu mutlak yakni A > B atau sebaliknya A > B, perlawanannya tidak akan keluar dari:

1.      -A  = -B   

2.      -A  // -B    

3.      -A  x -B    

4.      -A  > -B    

5.      -A  < -B  

 

Hubungan yang dikehendaki semula adalah A > B. Artinya semua ekstensi B tercakup A dan tidak sebaliknya. Dengan demikian, hasil pada nomor 2 smapai 4 tidak benar. Maka hasil dari perlawanan hubungan umum dan khusus mutlak tersebut, yaitu umum dan khusus mutlak, namun terbalik A yang tadinya lebih umum, sesudah diperlawankan menjadi lebih khusus, -A  <  -B.

 

3.        Perlawanan Hubungan Umum dan Khusus dari Satu Segi

Perlawanan Hubungan Umum dan Khusus dari satu segi ini menghasilkan dua bnetuk hubungan. Pertama: Menjadi hubungan umum dan khusus dari satu segi juga. Misalnya, putih dan burung yang menjadi bukan-putih dan bukan-burung.  Kedua: Menjadi hubungan perlawanan. Misalkan binatang dan bukan manusia yang menjadi bukan-binatang dan bukan-bukan-manusia, atau bukan binatang dan manusia. Ketika dua hasil tersebut di gabungkan akan menghasilakan “perlawanan partikulir. Artinya adalah tidak berkumpul, walaupun setidaknya pada sebagian ekstensi keduanya.   

Hubungan umum dan khusus dari satu segi adalah A X B.

Perlawanan tidak akan keluar dari:

1.      -A  = -B à pada hasil ini tidak dapat dibeanrkan, sebab setelah dikembalikan menjadi A = B, menjadi hubungan sama

2.      -A  > -B à pada hasil kedua juga tidak dapat dibenarkan, sebab setelah dikembalikan menjadi A < B, menjadi umum dan khusu mutlak.

3.      -A  < -B à pada hasil ketiga pun tidak dapat dibenarkan, sebab setelah dikembalikan menjadi A > B, menjadi hubungan umum dan khusus mutlak

4.      -A  X –B

5.      -A  // -B

Jika , -A X –B digabungkan dengan –A // -B, maka menjadi –A tanpa –B, tentulah bahwa perlawanan dari umum dan khusus dari segi adalah perlawanan partikulir.

  

4.        Perlawanan Hubungan Perlawanan

Perlawanan hubungan perlawanan juga menghasilkan hubungan partikulir. Misalnya ada dan bukan ada. Perlawanannya adalah bukan ada dan bukan-bukan-ada atau bukan-ada dan ada. Dengan demikian hasilnya juga merupakan hubungan perlawanan, yaitu tidak pernah berkumpul pada ekstensi-ekstensi keduanya.

 

                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar