Rabu, 12 Mei 2021

IS THAT HUMAN?

 

Is that Human?

Tulisan ini adalah salah satu bentuk upaya penulis dalam mengimplementasikan teori pengetahuan tentang “manusia” yang bersumber dari beberapa gagasan radikal, serta dalam tulisan ini, semua sedut pandang tentang hakikat manusia itu berlaku dan akan di benturkan dengan dua sisi, baik dari sisi positif maupun sisi negatifnya.

Tulisan ini tidak akan secara langsung memberikan penilaian terhadap beberapa argumen bahwa “inilah yang benar”!!!, melainkan disini kita akan sama-sama mengkaji gagasan-gagasan tersebut yang sifatnya masih dalam bentuk teori. Jadi penilaian benar salahnya suatu teori yang ada pada tulisan ini akan dikembalikan kepada sipembaca.

Apa itu manusia? Atau siapa itu manusia?

Terkadang ini menjadi pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang-orang diluar sana dalam hal menguji pengetahuan kita dalam mengenal diri (manusia), namun terkadang juga tak banyak orang yang mampu menjelaskan eksistensi dirinya dengan baik, atau bisa dibilang jawaban spontanitas yang muncul dan menjelaskan dirinya, atau bahkan mungkin malas untuk menjawab. maka dari itu saya mungkin akan membantu meskipun itu tidak banyak, tapi saya akan membantu dalam menjelaskan dan menunjukkan apa itu manusia dan siapakah dia dalam berbagai pandangan, sehingga memungkinkan akan banyak “definisi” tentang manusia yang hadir.

Kita berangkat dari buku RUTGER BREGMAN dengan bukunya yang berjudul “Human Kind, sejarah penuh harapan”, beliuau merupakan seorang penulis dan juga sejarawan kelahiran 26 april 1988 asal belanda, westersschouwen. Dalam bukunya tersebut kita yang sekarang ini adalah HOMO SAPIENS atau yang sering disebutnya dengan HOMO PUPPY. Lantas pertanyaan yang muncul siapa homo puppy ini?, mahluk yang selalu mengatakan dirinya begitu unik, berkdudukan istimewa, lebih baik, cerdas, dan unggul dibanding semua mahluk hidup lain atau bisa dibilang puncak penciptaan, itulah homo puppy. Muncul pertanyaan lain mengapa dia langsung mengklaim bahwa dialah yang menduduki posisi puncak tertinggi pada penciptaan mahluk hidup? Jawabannya sangat singkat, yaitu karena semuanya sudah bagian dari rencana ILAHI[1]. Dan jawaban inilah yang sudah dari dulu dipegang oleh manusia. Yang selanjutnya dikritik oleh rutger bahwa kenyataan pahitnya kita adalah mahluk yang menganggap dirinya begitu unik, juga produk dari proses membuta bernama evolusi yang kemudian dikenal sebagai primata, kita bahkan punya sepupu spesies-spesies hominin lain yang kemudian hilang secara misterius. Ujar rutger bregman.

Disisi lain, masih banyak juga yang masih berpegang terhadap teorinya Darwin. Siapa yang tidak kenal Charles Darwin? Begitupun dengan taori evolusinya?. Namun sedikit merefleksi kepada para pembaca, Darwin atau dengan nama lengkapnya Charles Robert Darwin (lahir di inggris 12 desember 1809) yang merupakan seorang naturalis inggris.

Pernyataan Darwin yang mendukung bahwa manusia dapat dijelaskan jika kita merujuk ke teori bagaimana manusia berevolusi dari sejenis mahluk yang mirip kera, selama proses evolusi yang di duga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dijelaskan bahwa beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya yang ditetapkan menjadi empat kelompok dasar yaitu, AUSTRALOPHITHECINES, HOMO HIBILIS, HOMO ERECTUS, HOMO SAPIENS. Dari teori evolusi manusia, genus HOMO yaitu “manusia”, mahluk hidup dalam kelompok homo lebih berkembang dari pada australophithecus, manusia modern saat ini ialah homo sapiens, dikatakan telah terbentuk pada tahapan evolusi akhir dari genus homo[2]. Itulah manusia menurut Darwin.

Sedangkan manusia dalam perspektif agama islam, pada hakikatnya sebagai salah satu mahluk ciptaan allah SWT, bahwa allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian jadi nutfiah, alaqah, dan mudgah sehingga menjadi mahluk allah SWT yang paling sempurna dan dengan tugas-tugas yang di embannya[3]. Yaitu sebagai khalifah di bumi  atau bisa dikatakan untuk menguasai bumi. Proses penciptaan manusia sendiri dalam perspektif islam itu mempunyai penjelasan dari setiap tahapan-tahapannya sampai pada akhirnya benar-benar menjadi manusia yang lebih sempurna dibanding dengan mahluk lain. Dalam al-qur’an ada 3 kata yang sering digunakan untuk menunjukkan arti manusia, yaitu insan, basyar dan bani adam. Kata insan merupakan kata yang digunakan pada manusia yg tunggal, sedangkan jamaknya annas, insan ialah dia yang menggunakan akal budinya dalam kehidupan atau merujuk pada keadaan fitrah manusia yang lembut, harmoni, bijaksana, maka dari itu insan erat kaitannya dengan manusia[4]. kemuadian basyar, merujuk pada sisi biologis manusia yang memiliki nafsu. kemudian bani adam merujuk pada susunan nazabnya ke nabi adam a.s.

Beberapa gagasan diatas menjelaskan tentang definisi manusia dari berbagai sudut pandang, yaitu rutger berdasrkan sudut orang yang realistis, Darwin berdasarkan sudut pandang evolusinya (sains) dan terkahir dari sudut pandang agama islam secara universal. Jikalau saya menghubungkan makna yang ingin disampaikan oleh masing-masing teori diatas, bahwa manusia adalah bukan mereka yang mempunyai fisik saja, tetapi yang didalamnya terdapat sesuatu yang menggerakkannya (ruh) serta dianugrahi akal yang menjadikan manusia unik, istimewa yang tidak semua mahluk memilikinya dan akal lah sebagai pembeda manusia dengan mahluk lainnya. Itulah manusia, yahhh seperti itulah manusia, singkatnya.

Bagaimana sifat manusia? Apakah sifat manusia berasal dari jiwanya?

Selanjutnya diatas terdapat dua pertanyaan beruntun dan untuk menjawabnya saya akan memberikan lagi beberapa referensi yang mungkin akan berhubungan dengan pertanyaan tersebut.

“manusia itu akan menjadi lebih baik ketika anda menunjukkan kepadanya seperti apakah dia” (anton Chekhov), ungkap anton agar kita dapat mengerti sifat manusia. beberapa orang mungkin tidak langsung mengerti apa makna yang ingin disampaikan oleh si anton ini, maka dari itu saya di sini akan mencoba menyederhanakan bahasa dan mengungkap maknanya. Saya meng-analogikan bahwa si anton ini dia percaya bahwa manusia itu baik, agar manusia lain juga ikut menjadi baik, maka si anton ini harus menunjukkan sisi baiknya bahwa seperti inilah manusia itu, entah ditunjukkan berdasarkan perilaku ataupun sifat yang seharusnya hanya dimiliki oleh manusia. Dan memang pernyataan yang dibuat anton diatas ada benarnya bahwa untuk membuat manusia lebih baik, kita harus menunjukkan kepada-nya(manusia) seperti apa dirinya. Sehingga dikatakan sebagai manusia.

Dalam buku “human kind” karya Rutger Bregman terdapat sebuah kisah seorang kakek yang berkata kepada cucunya : ada pertarungan yang sedang berlangsung dalam diriku, pertarungan sengit antara dua serigala, satu jahat, tamak, iri, angkuh dan pengecut. Satunya lagi baik, damai, murah hati, dan jujur. Kedua serigala juga bertarung dalam dirimu dan dalam diri semua orang, cucunya seketika bertanya, serigala manakah yang akan menang?, serigala yang akan menang adalah serigala yang kau beri makan, ucap si kakek[5]. Makna yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah di setiap diri manusia terdapat dua serigala yang sering bertarung dan yang bertarung itu adalah sifat-sifat yang dimiliki manusia, antara sifat baik dan sifat buruk dan yang akan mendominasi nantinya ialah yang sifat yang selalu kita berikan atau tunjukkan kepada semua mahluk.

Dalam kajian Ust. Dr. Fahruddin Faiz, yang judulnya unsur dasar menjadi manusia, beliau berkata sebenarnya terdapat empat unsur atau sifat sehingga kita bisa dikatakan sukses menjadi manusia. Yaitu punya rasa simpati, rasa malu, rendah hati, rasa bersalah. Manusia harus punya rasa simpati maksudnya itu kita mencoba merasakan apa yang orang lain rasakan, ketika ada bencana yang menimpa seseorang kita ikut merasakan kesedihannya dan sebisa mungkin ikut membantu, itu yang namanya simpati. Kemudian rasa malu, sebagai manusia kita harus punya yang namanya rasa malu, malu dalam berbuat jahat, malu berlaku tidak adil dan bijaksana kepada diri sendiri maupun orang lain. Selanjutnya rendah hati, rendah hati bukan berarti bersikap lemah, justru rendah hati harus dimiliki oleh manusia agar manusia dapat berpegang teguh pada keadilan. Yang terakhir yaitu rasa bersalah, jangan sampai sebagai manusia kita kehilangan yang anamanya rasa bersalah, karena manusia adalah tempatnya kesalahan dan khilaf maka dari itu, milikilah rasa bersalah dan mohon ampun atas kesalahan tersebut.

 

 

 

Apa fitrah atau sifat alami yang dimiliki manusia? Yang menandakan bahwa dirinya benar-benar manusia.

Secara etimologi, Fitrah berari al-khilqah (naluri, pembawaan) dan al-thabȋah (tabiat, watak, karakter) yang diciptakan Allah swt pada manusia. Fitrah juga terambil dari kata al-fathr yang berarti syaq (belahan). Dari makna ini lahir makna-makna lain, antara lain pencipta atau kejadian. Berbagi interpretasi tentang makna fitrah yaitu : Fitrah berarti Suci (thuhr), Fitrah berarti Islamm (dienul Islam), Fitrah berarti mengakui ke-Esa-an tuhan (at-tauhid),  Fitrah berarti murni (al-ikhlash), Fitrah berarti kondisi penciptaan manusia yang mempunyai kecenderungan untuk menerima kebenaran, Fitrah berarti ketetapan atau kejadian asal manusia mengenai kebahagiaan dan kesesatannya, Fitrah berarti tabiat alami yang dimiliki manusia (human nature).[6]

Secara terminologinya, Fitrah adalah kondisi yang membuat manusia berkeinginan suci daan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (hanief), sedangkan pelengkapnya adalah dhamȋr (hati nurani) sebagai pancaran keinginan kepada kebaikan, kesucian, dan kebenaran. Disinilah tampak bahwa tujuan hidup manusia adakah dari, oleh dan untuk kebenaran yang mutlak yaitu kebenaran yang terakhir dan kebenaran Tuhan karena kenenaran Tuhan merupakan asal dan tujuan dari segala kenyataan. Namun tidak menutup kemungkinan manusia juga bisa berbalik arah dari pada fitrahnya, menuju keburukan atau kesesatan. Kurang lebih seperti inilah penjelasan terkait fitrah manusia.

 

Berbicara tentang sifat alami manusia, itu berarti kita sama-sama akan membahas tentang “etika” yaitu baik dan buruk.

Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik[7], Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut tata susila. Secara terminologi etika bisa disebut sebagai teori tentang baik dan buruk atau kata lainnya ialah teori tentang nilai.

Dalam Islam teori nilai mengenal lima kategori baik-buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Nilai ditentukan oleh Tuhan. Dalam arti ini, etika sangat berhubungan dengan kebiasaan hidup manusia, yang ditunjukkan itu dari perilaku dan karakter yang baik dan dimiliki oleh manusia. Etika sama dengan ilmu normatif, karena didalamnya mengandung norma dan nilai-nilai yang akan digunakan dalam kehidupan. Sebagian orang menyebut etika dengan moral atau budi pekerti. ilmu etika adalah ilmu yang mencari keselarasan perbuatan-perbuatan manusia dengan keselarasan fitrahnya.

kapan kita bisa mengatakan kalau kita itu baik atau buruk dalam etika?

Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu : a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam hati atau niat.

b. Tingkat kedua: perbuatan nyata atau pekerti

c. Tingkat ketiga: akibat atau hasil dari perbuatannya itu = baik atau buruk[8].

Nah berdasarkan dari hukum etika, kita sudah mempunyai alat yang bisa menjadi parameter kita dalam menilai etika manusia, yaitu dari niatnya, kemudian perbuatannya dan yang terakhir yaitu hasil dari perbuatannya. Dan ini di khususkan untuk manusia.

Terkait sifat alami manusia, terdapat perdebatan dari para filsuf terdahulu yang saling berbeda pandangan, Yaitu antara hobbes dan rousseau. Thomas hobbes dari inggris dia mengemukakan pendapat pesimisnya bahwa sifat alami manusia itu jahat, sedangkan jean Jacques rousseau dari prancis yang menyatakan bahwa di dalam hati, semua manusia itu baik. Selain itu hobbes mengatakan peradabanlah yang menyelamatkan manusia dalam kehidupan sedangkan disisi lain rousseau mengatakan bahwa yang merusak umat manusia justru adalah peradaban. Kurang lebih sepert inilah yang menjadi perdebatan filsuf terdahulu tentang sifat alami manusia.

Lantas pernyataan siapakah yang berlaku jika melihat realitas kehidupan sekarang, sifat yang mana yang menjadi sifat alami manusia? Itu tergantung bagaimana kita memandang manusia itu sendiri. Dalam artian saya baru tau ada istilah yang namanya plasebo dan nosebo. Plasebo dan nosebo merupkan istilah dalam kedokteran, yang jika saya sederhanakan, placebo merupakan sugesti kita terhadap sesuatu yang sifatnya positif, sedangkan nosebo adalah sebaliknya sugesti yang sifatnya negative.

Contoh plasebo, jika dokter anda memberikan pil tanpa khasiat/efek samping, tapi kita berkata pada pasien bahwa pil itu akan menyembuhkan penyakit anda, bisa saja si pasien merasa enakan. Sedangkan nosebo, misal seorang pasien di berikan pil yang juga tanpa khasiat oleh dokter, tapi si pasien  berpikir bahwa obat itu bisa membuatnya sakit, bisa saja pasien itu benar-benar sakit itu yang dinamakan efek nosebo. Berarti ini tergantung cara kita memandang dan sugesti kita terhadap sesuatu. Begitupun dengan manusia.

Barangkali pandangan kita terhadap manusia itu sifat alaminya jahat/buruk dan begitu suram hanya merupakakan efek nosebo, dalam artian begini, ketika kita memandang semua orang itu tidak dapat dipercaya, egois dan tidak peduli. Maka begitulah juga kita akan memperlakukan sesama manusia. Begitu banyak contoh keegoisan yang kemudian menjadi nosebo bagi kita semua. Melihat orang memberi uang ke orang buta dibilang pamer, melihat orang membantu dibilang modus. Dan itulah yang sebut dengan orang sinis, yang selalu ngotot menyatakan sifat alami kita adalah egois, dan sifat egois ini ada karena konstruk yang dihadirkan oleh media yang kemudian menjadi racun yang menghancurkan sifat alami manusia yaitu baik.

Manusia pada dasarnya bukanlah malaikat, manusia pada dasarnya baik, manusia adalah mahluk yang kompleks yang memiliki dua sisi, baik dan buruk. Namun saya percaya bahwa manusia sifat alaminya iyalah condong kepada segala sesuatu yang sifatnya mengarah kepada kebaikan dan kebenaran. Dan yang jadi poin pentingnya untuk para pembaca ialah sisi mana yang ingin kalian angkat dan terapkan dalam kehidupan yang menjelaskan tentang bahwa saya adalah manusia dan sifat alami manusia adalah……

 

 

Penulis

Muh. Ikhsan Yusuf

 

 

 

      



[1] Rutger bregman, Human kind (sejarah penuh harapan), jakarta, PT Gramedia pustaka utama, 2020, hlm 52.

[2] Asal usul manusia menurut teori Darwin, http://cucukurniaillahi.blogspot.co.id.2017

[3] Manusia dalam perfektif agama islam, lampung, al-tadzkiyyah:jurnal pendidikan islam, volume 7, hal 130, 2016.

[4] Musa asy’arie manusia pembentuk kebudayaan dalam al-qur’an, Jakarta, lembaga study filsafat islam, 1992, hlm 22.

[5] Rutger bregman, Human kind (sejarah penuh harapan), Jakarta, PT Gramedia pustaka, 2020, hlm 10

[6] Toni pransiska, KONSEPSI FITRAH MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, VOL. 17, NO. 1, 1-17, 2016

[7] Lorens bagus, kamus filsafat,(Jakarta: PT Gramedia pustaka, 2000), h.217

[8] Asdi Mahasatya, Etika Individual. Burhanuddin salam. 2000. Jakarta

Continue Reading...

Kamis, 29 April 2021

STRUKTUR ORGANISASI BPT FORUM MAHASISWA AGROTEKNOLOGI 2020/2021


KOORDINATOR FORUM

Muh. Abdillah

 

SEKERTARIS UMUM

Zul Magfira

 

BENDAHARA UMUM

Fadya Ersya

 

Divisi Pengembangan Anggota

Koordinator   : Ilham Yosdar

                Anggota         Widya Iswara Kusuma

                         Yusni Reski

                                 Muh. Ikhsan Yusuf

                                                Zha zha Octavia Nurjannah

                            Eva Novayanti

 

Divisi Hubungan Antar Lembaga

Koordinator     : Habibi Umar Tiro

Anggota  : Gian Tulak

                                    Khalil Gibran Herman

                    Sri Wahyuni

                                Mahardianti Oslan

                    Nursakina


Divisi Kesekretariatan & Administrasi Forum

Koordinator   : Mulham Tahir

                        Anggota         : Ahmad Fitrah Syamdi Putra

                                    Heni Julianti Rasyid

                    Alfani MT

                 Risnawati

                 Inda Dora


Divisi Pendanaan Forum

                Koordinator   : Fadillah Nur Azizah

                                    Anggota         : Bambang Herman Bagus Saputra

                    Asmar

                                                Putry Charunia Pabesak

                                                Jauharah Rahadatul’aisy

           Fify Nuril Afni

 

Divisi Pengabdian Kepada Masyarakat

Koordinator    : A. Elan Mulya Nurandi

 Anggota : Muh. Maswan. M

         Novita Sari

            Adelia Kusuma

                     Putri Ayuni Achmad

             Sakina Tulkhair

 

Divisi Advokasi dan Kajian Strategis

Koordinator   : Muhammad Irfandy

                Anggota         : Andika Darmawangsa Ribawa

                Gusni Epinorita

 Marni

                                             Ummi Nur Hasanah Kamaruddin

        Iin Safira


 

Continue Reading...

Senin, 15 Maret 2021

BEDAH FILM (ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI)

 

Review Bedah Film

Sabtu, 13 Januari 2021

 



Bedah Film: alangkah lucunya negeri ini.

Topik yang sajikan dalam film

1. Pendidikan

2. Kemiskinan

3. Lapangan pekerjaan

4. Kepercayaan

5. Korupsi/DPR

            Bedah film ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari bazar untuk kegiatan TP3K (Training Pengembangan Pola Pikir dan Kepribadian) tahun 2020.

Film ini di tayangkan pada tahun 2010 dan di sutradarai oleh Dedi mizwar. Bercerita tentang kondisi masyarakat indonesia di daerah pinggiran kota yang minim akan pendidikan dan pengetahuan.

1. Dari awal film kita di perlihatkan di daerah pasar rakyat. Yang rata-rata pedagangnya menjual jasa ramal meramal, jual benda ajaib, dan menjual hal hal mistik lainnya.

-> poin yang dapat diambil adalah masyarakat indonesia masih menganut paham animisme yang percaya pada benda benda dapat merubah nasib nya. Yang sebenarnya mereka memiliki tuhan.

2. Pada kondisi selanjutnya pemeran utama bernama muluk di hadapkan kondisi dimana dia telah lulus dari sekolah tinggi/kampus ingin mencari pekerjaan dengan membawa ilmu manajamennya. Namun, pada saat melamar realita yg di hadapi tidak sesuai, misalnya para perusahaan yang sementara bangkrut. Dimana direktur perusahaan tersebut telah membaca buku dari bermacam macam versi ataupun negara tetapi tidak ada yang bisa menyelamatkan nasib perusahaannya.

-> poin yang terdapat pada plot ini yaitu jangan terlalu mengacu pada apa yang ada di buku melainkan pelajari juga kondisi lingkungan atau terjun langsunglah ke lapangan agar nantinya dapat menyesuaikan dengan kondisi yang benar benar terjadi.

3. Selanjurnya muluk bertemu seorang pencopet dan di bawalah dia ke markasnya. Di sana muluk menawarkan ilmunya untuk merubah para pencopet tersebut agar lebih menguntungkan dan menurunkan resikonya kedepannya. Muluk memamggil teman bernama samsul yang juga sarjana pendidikan untuk menjelaskan apa itu pendidikan yang sebenarnya. Bahwa pendidikan itu bisa merubah taraf ekonomi dan sosial seseorang, yg tadinya pencopet menjadi pengasong dan nantinya menjadi pengusaha

-> pesan yg terdapat pada plot ini yaitu muluk menginginkan merubah kondisi anak pencopet ini agar mencari pekerjaan yang lebih halal dan memandang pendidikan sebagai jalan perubahan.

4. Muluk juga menjelaskan arti pendidikan dalam versinya sendiri bahwa pencopet itu ada juga yang berpendidikan tapi namanya bukan pencopet melainkan koruptor. Lalu para pencopet berteriak ingin jadi koruptor.

->pesannya yaitu pendidikan itu akan baik ketika di gunakan dengan baik tetapi ada juga pendidikan untuk perbuatan buruk untuk menindas kaum yang lemah contohnya koruptor.

Topik Kemiskinan Dan Pendidikan:

Masyarakat indonesia memandang pendidikan tidak penting dalam hal kehidupan, tapi mereka menganggap mencari uang (bekerja) lebih penting untuk mengisi perut ketimbang belajar. Hal ini lah yang menyebabkan masyarakat kita pada waktu itu (2010) masih banyak yang percaya tahayul, mantra mantra, untuk mengejar kebutuhan ekonominya dengan cara instant tanpa berfikir logis terlebih dahulu. Hal semacam itulah yang menyebabkan kemiskinan masih relatif tinggi di indonesia.

Topik Pengangguran:

Dari topik kemiskinan yang disebabkan pendidikan tadi lahirlah pengangguran yang tinggi karna jumlah popolasi manusia meningkat dan lapangan pekerjaab yang kurang karna terbatasnya pendidikan mereka. Keadaan seperti ini jugalah yang di manfaatkan para koruptor untuk mementingkan dirinya sendiri dengan label pendidikannya untuk menindas kaum miskin karna taraf pendidikan mereka yang kurang.

Kesimpulan Dari Proses Dialektika Yang Terjadi

1. Dominasi atau hegemoni sebuah sistem di mana kaum borjuis atau bisa dikatakan koruptor yang ada di film terus menerus melanggengkan sistem. Ini tercermin dari kondisi para pencopet (ploletar) yang memandang koruptor itu pekerjaan yang hebat dengan predikat orang terdidik. Terlebih lagi orang orang memandang DPR sebagai pekerjaan yang menjanjikan kedepannya tanpa mempertimbangkan dari mana hasil yang di dapatkan

2. Perdebatan kapitalisme dalam sebuah sestem tidak lepas dari individu yang ada dalam sistem masyarakatnya. Kecenderungan sebuah kelompok untuk meruntuhkan tirani atau sebuah sistem kapitalisme ini seolah olah. Kapitalisme adalah sebuah paham yang salah. Tapi ketika di hadapkan pada individu dalam kelompok tersebut individu ini jga masih memakai paham kapitalisme ini. Yang ingin pemantik sampaikan di sini yaitu "sebelum suatu kelompok ingin mengubah tatanan sistem maka benahi dulu individu yang ada di dalam kelompok itu, karna kekuatan masyarakat ada di setiap individu.

4. Film alangkah lucunya negeri ini menampar sebagian orang tanpa sadar. Bahwa sebetulnya yang lucu itu individunya bukan negerinya ataupun tatanan sosial di dalamnya. Mengapa pemantik mengatakan itu karna sistem yang terbangun didalam sebuah hegemoni ini tidak lebih ciptaan individu itu sendiri dan yang melanggengkannya individu itu sendiri.

Inti dari film ini menurut pemantik yaitu ingin mengingatkan dan menyadarkan kita akan kondisi atau sistem yang sedang berjalan.

Continue Reading...

Selasa, 26 Januari 2021

Review Diskursus (Pangan)

 

Review Diskursus

Senin, 21 Desember 2020

PANGAN

 

Pangan dalam Konsep Multhus

Konsep Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan pangan bagaikan deret hitung dan pertumbuhan penduduk bagai deret ukur. Dimana kebutuhan pangan senangtiasa meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Sehingga Malthus menarik kesimpulan ketidaksamaan antara pertumbuhan pangan dengan pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan krisis pangan.

 

Pengaruh Eksport Import terhadap Pangan di Indonesia

Eksport adalah kegiatan mengirim bahan pangan yang berasal dari dalam negeri keluar negeri sedangkan import adalah mengambil bahan pangan yang berasal dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri. Dengan adanya import yang dilakukan kita dapat memiliki cadangan makanan untuk kita konsumsi selain itu juga, kegiatan impor dapat menstabilkan harga produk.


Pangan di Era Soeharto

Pada era pemerintahan Soeharto, Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1994 di Rhoma/Italia oleh FAO. Dalam hal ini, dapat dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

1.      Kemandirian Pangan yaitu adanya pangan yang kita makan dari hasil kerja kita sendiri atau tanpa bantuan tangan orang lain.

2.      Ketahanan pangan yaitu kondisi terpenuhinya pangan, dimana disini bukan dari melimpahnya pangan yang kita miliki akan tetapi cukupnya pangan setiap orang untuk dia konsumsi.

3.      Kedaulatan pangan yaitu dimana hak Negara menentukan pangan bagi rakyat. Dengan adanya kedaulatan pangan maka kita akan mencapai swasembada, diserfisikasi (lebih dari satu makanan pokok) dan juga peningkatan kualitas produk.


Kedaulatan Pangan

Diserfisikasi pangan merupakan hal yang paling baik untuk menerapkan kebutuhan pangan demi mewujudkan kedaulatan pangan. Akan tetapi, sekarang kita terpaku pada beras dimana beras dijadikan sebagai bahan pokok utama, sedangkan di sisi lain masih ada banyak sumber karbohidrat yang dapat kita makan contohnya keladi, talas, sagu, sorgum dan sumber karbohidrat lainnya. Dengan menjadikan beras sebagai 1 jenis komoditi pangan untuk dijadikan sebagai bahan pokok justru dapat menyebabkan kerawanan pangan.

Contohnya:

a.       Di Mentawai dulunya mencapai swasembada pangan pada komoditi talas dan keladi yang dijadikan sebagai bahan pokok akan tetapi, dengan adanya revolusi hijau yang menjadikan beras sebagai makanan pokok sehingga penduduk pada saat itu ketergantungan pada beras.

b.      Kemudian di NTT di daerah mollo yang menjadikan sorgum sebagai bahan makanan pokoknya digantikan dengan beras lagi-lagi dengan adanya revolusi hijau sehingga para penduduk di daerah mollo meninggalkan rumah adatnya dan mengganti sumber pangannya yang dulunya sorgum sekarang menjadi beras.

c.       Lalu di Papua, dimana para petani disana mencetak sawah yang dulunya mereka makan dengan sumber bahan pangan berupa sagu akan tetapi diganti dengan beras.


Revolusi Hijau dan Dampaknya terhadap Pangan

Adanya revolusi hijau menjadikan para masyarakat menjadi ketergantungan akan sumber pokok yaitu beras. Selain itu juga, dengan adanya rekayasa genetika juga dapat menimbulkan kerawanan pangan. Hal tersebut diatas dapat melanggengkan kerawanan pangan sehingga masyarakat dapat mengalami krisis pangan.

Pada tahun 1840 di Irlandia terjadi kelimpahan bahan pokok yaitu disana kaya akan kedelai, kentang dan jejautan. Akan tetapi, terjadi privatisasi kentang, dimana disana diharuskan makan 1 komoditas saja. Lalu hal tersebut menjadi buruk ketika tanaman kentang terkena hama Phytoptera. Peristiwa Irish Potato Famine ini menjadi wabah kelaparan besar dikarenakan bahan pokok mereka terserang hama.

Selain itu juga, di Arab Saudi pada tahun 2007 dimana terjadi pemenuhan kebutuhan pangan secara radikal. Dimana mereka bertani dengan cara mengambil air tanah untuk tanamannya lama kelamaan air tersebut habis dan mereka menggunakan cara yang radikal yaitu mereka mencamplok lahan di Etopia untuk memenuhi kebutuuhan pangannya.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa penyeragaman sumber bahan makanan pokok dengan 1 komoditas pangan di seluruh Indonesia dapat berpengaruh tehadap ketahanan pangan. Pada dasarnya adanya revolusi hijau telah merubah pandangan masyarakat Indonesia yang akhirnya menjadikan beras sebagai satu-satunya sumber makanan pokok padahal masih banyak makanan lain sebagai sumber karbohidrat seperti talas, sorgum, dan jagung.

Continue Reading...

Minggu, 29 November 2020

Kelas Logika Pertemuan VIII (Pembagian dan Pengelompokan)

 

Kelas Logika BPT FMA 2020/2021

Kamis, 19 November 2020

PERTEMUAN VIII

PEMBAGIAN DAN PENGELOMPOKAN

 

Kata: Hadir dari kesepakatan untuk mendapatkan makna atau kejelasan

Kata merupakan pendekatan sebelum memaknai kata harus memaknai wujudnya, yang terbagi menjadi dua, yaitu:

1.            Hakiki, yaitu sesuatu yang tidak dibuat-buat

a.       Dalam akal (sesuatu yang merupakan pemahaman)

b.      Luar akal (realitas/konsepsi)

2.            Buatan

a.   Seperti kata yang bersifat konsensus dan perlahan dengan kata dapat kita dapatkan makna/ kejelasan “kata wujud buatan dan bersifat secara langsung”

b.  Tulisan memiliki makna untuk mencari makna seperti kata namun namun ia tidak bersifat secara langsung. Tujuan berfungsi memperkuat kata. Kata yang berbeda hadir karena kesepakatan kelompok. Orang memberikan pemaknaan lewat dalil.

ü   Asas-Asas Pembagian

1.      Pembagian: hasil yang berguna contoh asam – gula.

2.      Bagian yang dihasilkan satu sama lain harus berbeda contoh manusia – kuda.

ü  Neraca logis

1.      PNLR (prinsip neraca logis rasional)

2.     Identitas (jati diri tidak dimiliki yang lain)

3.      Kausalitas

4.      Non kontradisksi

ü  Definisi pembagian

Terminilogi: membagi suatu menjadi suatu  golongan-golongan atau unsur-unsurnya.

1.      Pemabagian alami: dibagi wujud, unsur

Misal:  manusia – binatang

2.      Pembagian logika dibagi menjadi

a.       Jenis kepada golongan

b.      Kepartikel-partikelnya, memakai metode umum dan khusus.

ü  Pengelompokan

Pemabgian > pengelompokan, karena pembagian masih bisa dikelompokkan.

Pemabagian

Pengelompokan

Berbeda hakikat

Tidak

Dari atas ke bawah seperti menurut abjad A – Z

Tidak bisa ke bawah, ke atas seperti buku a versi 1, versi 2, buku b versi 1

 

Continue Reading...