Selasa, 26 Januari 2021

Review Diskursus (Pangan)

Share it Please

 

Review Diskursus

Senin, 21 Desember 2020

PANGAN

 

Pangan dalam Konsep Multhus

Konsep Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan pangan bagaikan deret hitung dan pertumbuhan penduduk bagai deret ukur. Dimana kebutuhan pangan senangtiasa meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Sehingga Malthus menarik kesimpulan ketidaksamaan antara pertumbuhan pangan dengan pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan krisis pangan.

 

Pengaruh Eksport Import terhadap Pangan di Indonesia

Eksport adalah kegiatan mengirim bahan pangan yang berasal dari dalam negeri keluar negeri sedangkan import adalah mengambil bahan pangan yang berasal dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri. Dengan adanya import yang dilakukan kita dapat memiliki cadangan makanan untuk kita konsumsi selain itu juga, kegiatan impor dapat menstabilkan harga produk.


Pangan di Era Soeharto

Pada era pemerintahan Soeharto, Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1994 di Rhoma/Italia oleh FAO. Dalam hal ini, dapat dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

1.      Kemandirian Pangan yaitu adanya pangan yang kita makan dari hasil kerja kita sendiri atau tanpa bantuan tangan orang lain.

2.      Ketahanan pangan yaitu kondisi terpenuhinya pangan, dimana disini bukan dari melimpahnya pangan yang kita miliki akan tetapi cukupnya pangan setiap orang untuk dia konsumsi.

3.      Kedaulatan pangan yaitu dimana hak Negara menentukan pangan bagi rakyat. Dengan adanya kedaulatan pangan maka kita akan mencapai swasembada, diserfisikasi (lebih dari satu makanan pokok) dan juga peningkatan kualitas produk.


Kedaulatan Pangan

Diserfisikasi pangan merupakan hal yang paling baik untuk menerapkan kebutuhan pangan demi mewujudkan kedaulatan pangan. Akan tetapi, sekarang kita terpaku pada beras dimana beras dijadikan sebagai bahan pokok utama, sedangkan di sisi lain masih ada banyak sumber karbohidrat yang dapat kita makan contohnya keladi, talas, sagu, sorgum dan sumber karbohidrat lainnya. Dengan menjadikan beras sebagai 1 jenis komoditi pangan untuk dijadikan sebagai bahan pokok justru dapat menyebabkan kerawanan pangan.

Contohnya:

a.       Di Mentawai dulunya mencapai swasembada pangan pada komoditi talas dan keladi yang dijadikan sebagai bahan pokok akan tetapi, dengan adanya revolusi hijau yang menjadikan beras sebagai makanan pokok sehingga penduduk pada saat itu ketergantungan pada beras.

b.      Kemudian di NTT di daerah mollo yang menjadikan sorgum sebagai bahan makanan pokoknya digantikan dengan beras lagi-lagi dengan adanya revolusi hijau sehingga para penduduk di daerah mollo meninggalkan rumah adatnya dan mengganti sumber pangannya yang dulunya sorgum sekarang menjadi beras.

c.       Lalu di Papua, dimana para petani disana mencetak sawah yang dulunya mereka makan dengan sumber bahan pangan berupa sagu akan tetapi diganti dengan beras.


Revolusi Hijau dan Dampaknya terhadap Pangan

Adanya revolusi hijau menjadikan para masyarakat menjadi ketergantungan akan sumber pokok yaitu beras. Selain itu juga, dengan adanya rekayasa genetika juga dapat menimbulkan kerawanan pangan. Hal tersebut diatas dapat melanggengkan kerawanan pangan sehingga masyarakat dapat mengalami krisis pangan.

Pada tahun 1840 di Irlandia terjadi kelimpahan bahan pokok yaitu disana kaya akan kedelai, kentang dan jejautan. Akan tetapi, terjadi privatisasi kentang, dimana disana diharuskan makan 1 komoditas saja. Lalu hal tersebut menjadi buruk ketika tanaman kentang terkena hama Phytoptera. Peristiwa Irish Potato Famine ini menjadi wabah kelaparan besar dikarenakan bahan pokok mereka terserang hama.

Selain itu juga, di Arab Saudi pada tahun 2007 dimana terjadi pemenuhan kebutuhan pangan secara radikal. Dimana mereka bertani dengan cara mengambil air tanah untuk tanamannya lama kelamaan air tersebut habis dan mereka menggunakan cara yang radikal yaitu mereka mencamplok lahan di Etopia untuk memenuhi kebutuuhan pangannya.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa penyeragaman sumber bahan makanan pokok dengan 1 komoditas pangan di seluruh Indonesia dapat berpengaruh tehadap ketahanan pangan. Pada dasarnya adanya revolusi hijau telah merubah pandangan masyarakat Indonesia yang akhirnya menjadikan beras sebagai satu-satunya sumber makanan pokok padahal masih banyak makanan lain sebagai sumber karbohidrat seperti talas, sorgum, dan jagung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar