Oleh : Alifah Nurkhairina
Siang ini aku masih disini. Diwaktu yang sama setiap harinya, kita bertemu kembali. Tiada pemandangan terindah melainkan melihat kau dan teman sebayamu tengah asyik tertawa lepas. Tiada hal yang paling menakjubkan yang pernah ku pandang saat kalian tengah mengocek bola dihijaunya alas di hamparan lapang yang engkau pijak. Bermain sesukanya. Aku tertawa, Dan siang itu diteriknya sang surya, aku meneduhkan mu erat.
Hari terus berganti, teknologipun semakin canggih. Semakin lama, aku merasa kalian tak lagi bersahabat dengan ku. Apa karena aku sudah mulai tua dan lemah? Atau beberapa alat modern telah mencuri perhatianmu? Semakin hari semakin sedikit kalian yang datang mengunjungiku. Anak-anak lain juga sudah mulai punah di lapang itu. Aku mulai sedih. Tak ada lagi yang berminat menjadikanku teman. Tak kalah sedih saat aku melihat teman-teman sekitarku pun mulai menghilang. Menyisakan sebidang tanah kosong yang tandus. Aku berfikir mungkin disini nantinya kalian akan bermain? Ah aku senang, kita lebih dekat. Aku tidak sabar menantinya.
Tapi kalian yang kutunggu tak jua datang. Sebagian dari kalian bahkan sudah berani merusakku. Menancapkan luka di tubuhku. Menggores sesuatu yang kubenci. Aku mulai menua dan tak terawat. Kuliat lagi lapang yang luas, tempat yang disediakan untuk kalian bermain nantinya. Namun hingga kini tak ada permainan, hanya gedung setengah jadi dan beberapa material bangunan yang berserakan.
Aku bingung, kemana kalian semua. Aku fikir kalian tak lagi ingin berkawan denganku. Kini aku terancam musnah. Yang kutakutkan aku tak bisa lagi membantumu melanjutkan hidup. Sebagian dariku mungkin akan hilang. Dan hal lain yang membuatku takut, saat generasimu kelak tak pernah mengenal tentangku. Jangan pergi, tolong selamatkan aku :(
#SAVEPOHON
#SAVEHUTAN
#HARIHUTANSEDUNIA
Continue Reading...
Siang ini aku masih disini. Diwaktu yang sama setiap harinya, kita bertemu kembali. Tiada pemandangan terindah melainkan melihat kau dan teman sebayamu tengah asyik tertawa lepas. Tiada hal yang paling menakjubkan yang pernah ku pandang saat kalian tengah mengocek bola dihijaunya alas di hamparan lapang yang engkau pijak. Bermain sesukanya. Aku tertawa, Dan siang itu diteriknya sang surya, aku meneduhkan mu erat.
Hari terus berganti, teknologipun semakin canggih. Semakin lama, aku merasa kalian tak lagi bersahabat dengan ku. Apa karena aku sudah mulai tua dan lemah? Atau beberapa alat modern telah mencuri perhatianmu? Semakin hari semakin sedikit kalian yang datang mengunjungiku. Anak-anak lain juga sudah mulai punah di lapang itu. Aku mulai sedih. Tak ada lagi yang berminat menjadikanku teman. Tak kalah sedih saat aku melihat teman-teman sekitarku pun mulai menghilang. Menyisakan sebidang tanah kosong yang tandus. Aku berfikir mungkin disini nantinya kalian akan bermain? Ah aku senang, kita lebih dekat. Aku tidak sabar menantinya.
Tapi kalian yang kutunggu tak jua datang. Sebagian dari kalian bahkan sudah berani merusakku. Menancapkan luka di tubuhku. Menggores sesuatu yang kubenci. Aku mulai menua dan tak terawat. Kuliat lagi lapang yang luas, tempat yang disediakan untuk kalian bermain nantinya. Namun hingga kini tak ada permainan, hanya gedung setengah jadi dan beberapa material bangunan yang berserakan.
Aku bingung, kemana kalian semua. Aku fikir kalian tak lagi ingin berkawan denganku. Kini aku terancam musnah. Yang kutakutkan aku tak bisa lagi membantumu melanjutkan hidup. Sebagian dariku mungkin akan hilang. Dan hal lain yang membuatku takut, saat generasimu kelak tak pernah mengenal tentangku. Jangan pergi, tolong selamatkan aku :(
#SAVEPOHON
#SAVEHUTAN
#HARIHUTANSEDUNIA