Review Diskursus
Senin, 21 Desember 2020
PANGAN
Pangan dalam Konsep Multhus
Konsep Malthus menyatakan bahwa
pertumbuhan pangan bagaikan deret hitung dan pertumbuhan penduduk bagai deret
ukur. Dimana kebutuhan pangan senangtiasa meningkat seiring pertambahan jumlah
penduduk. Sehingga Malthus menarik kesimpulan ketidaksamaan antara pertumbuhan
pangan dengan pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan krisis pangan.
Pengaruh Eksport Import terhadap
Pangan di Indonesia
Eksport adalah kegiatan mengirim bahan pangan yang berasal dari dalam negeri keluar negeri sedangkan import adalah mengambil bahan pangan yang berasal dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri. Dengan adanya import yang dilakukan kita dapat memiliki cadangan makanan untuk kita konsumsi selain itu juga, kegiatan impor dapat menstabilkan harga produk.
Pangan di Era Soeharto
Pada era pemerintahan Soeharto,
Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1994 di Rhoma/Italia oleh FAO. Dalam
hal ini, dapat dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
1. Kemandirian
Pangan yaitu adanya pangan yang kita makan dari hasil kerja kita sendiri atau
tanpa bantuan tangan orang lain.
2. Ketahanan
pangan yaitu kondisi terpenuhinya pangan, dimana disini bukan dari melimpahnya
pangan yang kita miliki akan tetapi cukupnya pangan setiap orang untuk dia
konsumsi.
3. Kedaulatan
pangan yaitu dimana hak Negara menentukan pangan bagi rakyat. Dengan adanya
kedaulatan pangan maka kita akan mencapai swasembada, diserfisikasi (lebih dari
satu makanan pokok) dan juga peningkatan kualitas produk.
Kedaulatan
Pangan
Diserfisikasi pangan merupakan hal yang paling baik untuk menerapkan kebutuhan pangan demi mewujudkan kedaulatan pangan. Akan tetapi, sekarang kita terpaku pada beras dimana beras dijadikan sebagai bahan pokok utama, sedangkan di sisi lain masih ada banyak sumber karbohidrat yang dapat kita makan contohnya keladi, talas, sagu, sorgum dan sumber karbohidrat lainnya. Dengan menjadikan beras sebagai 1 jenis komoditi pangan untuk dijadikan sebagai bahan pokok justru dapat menyebabkan kerawanan pangan.
Contohnya:
a. Di
Mentawai dulunya mencapai swasembada pangan pada komoditi talas dan keladi yang
dijadikan sebagai bahan pokok akan tetapi, dengan adanya revolusi hijau yang
menjadikan beras sebagai makanan pokok sehingga penduduk pada saat itu
ketergantungan pada beras.
b. Kemudian
di NTT di daerah mollo yang menjadikan sorgum sebagai bahan makanan pokoknya
digantikan dengan beras lagi-lagi dengan adanya revolusi hijau sehingga para
penduduk di daerah mollo meninggalkan rumah adatnya dan mengganti sumber
pangannya yang dulunya sorgum sekarang menjadi beras.
c. Lalu
di Papua, dimana para petani disana mencetak sawah yang dulunya mereka makan
dengan sumber bahan pangan berupa sagu akan tetapi diganti dengan beras.
Revolusi Hijau dan Dampaknya terhadap Pangan
Adanya revolusi hijau menjadikan para masyarakat menjadi ketergantungan akan sumber pokok yaitu beras. Selain itu juga, dengan adanya rekayasa genetika juga dapat menimbulkan kerawanan pangan. Hal tersebut diatas dapat melanggengkan kerawanan pangan sehingga masyarakat dapat mengalami krisis pangan.
Pada tahun 1840 di Irlandia terjadi kelimpahan bahan pokok yaitu disana kaya akan kedelai, kentang dan jejautan. Akan tetapi, terjadi privatisasi kentang, dimana disana diharuskan makan 1 komoditas saja. Lalu hal tersebut menjadi buruk ketika tanaman kentang terkena hama Phytoptera. Peristiwa Irish Potato Famine ini menjadi wabah kelaparan besar dikarenakan bahan pokok mereka terserang hama.
Selain itu juga, di Arab Saudi pada
tahun 2007 dimana terjadi pemenuhan kebutuhan pangan secara radikal. Dimana
mereka bertani dengan cara mengambil air tanah untuk tanamannya lama kelamaan
air tersebut habis dan mereka menggunakan cara yang radikal yaitu mereka
mencamplok lahan di Etopia untuk memenuhi kebutuuhan pangannya.
Dengan
demikian dapat diketahui bahwa penyeragaman sumber bahan makanan pokok dengan 1
komoditas pangan di seluruh Indonesia dapat berpengaruh tehadap ketahanan
pangan. Pada dasarnya adanya revolusi hijau telah merubah pandangan masyarakat Indonesia
yang akhirnya menjadikan beras sebagai satu-satunya sumber makanan pokok
padahal masih banyak makanan lain sebagai sumber karbohidrat seperti talas,
sorgum, dan jagung.