PERLUKAH SENDIRI?
By: Alifah Nurkhairina
Malam ini, kacau pikiranku. entah karena apa juga aku belum paham.
Berkali-kali kegiatan yang kusenangi kumainkan, tapi nyatanya aku masih kacau.
Alternatif lain, kuhubungi temanku. Siapapun yang sedang aktif di
sosmednya. Ternyata tidak seorangpun yang merespon baik. Mereka hanya merespon
seadanya. Oh, iya, kasian, sabar. Hanya itu yang terlontar dari mereka.
Mungkin ada yang pernah merasa seperti ini? Seperti seolah-olah
sedang ada beban tapi saking banyaknya sampai bingung sendiri harus bagaimana.
Memang betul. Meskipun kita terlahir sebagai makhluk sosial, tapi rasanya kita
memang perlu waktu untuk sendiri. Sendiri disini maksudnya, memberikan ruang
untuk diri tanpa adanya orang lain atau yang biasa kita sebut "Me Time". Biasanya
hal ini kita jumpai saat kita sedang ada pikiran atau sebaliknya, kita sedang
malas untuk mengurusi sesuatu. Seperti sedang ingin keluar dari rutinitas yang
membosankan.
Saya sering mendapati momen seperti ini. Meskipun sedang berada
dalam keramaian terkadang jika merasa bosan, Saya memilih untuk menjauh dari
lokasi dan mencari kesunyian. Mungkin oleh sebagian temanku menganggap Saya tak
suka dengan pesta ataupun segala hal yang menyangkut tentang kebisingan. Saya
tidak ingin memaksa diri. Jika memang ingin sendiri, Saya akan bergegas pergi.
Lalu menempatkan diri di bagian tersepi.
KENAPA INGIN
SENDIRI?
Menurut Saya pribadi, Ada beberapa alasan kenapa kita terkadang lagi ingin sendiri:
1. Mungkin
kita sedang lelah untuk berinteraksi dengan yang lain. Memang betul kita juga
butuh istirahat tanpa adanya gangguan dari apapun dan dari siapapun. Kita
terlalu lelah bertemu dengan berjuta sifat yang mungkin saja berpotensi untuk
menyakiti diri kita. Jadi, kita diizinkan untuk menjauh dari mereka dengan
menyendiri dulu.
2. Alasan
selanjutnya, sendiri membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk mencari
atau mendapatkan inspirasi. Karena dengan sendiri kita mampu untuk lebih fokus
terhadap suatu hal. Dengan sendiri, kita memberikan kesempatan mengasah
kepercayaan diri kita, tanpa bantuan orang lain.
3. Kita hanya
ingin memberikan kesempatan untuk diri kita melakukan hal-hal yang tidak bisa
kita kerjakan jika berada ditengah-tengah keramaian. Well, alasan ini terkadang
membuat kita lebih bebas mengekspresikan diri. Apapun yang ingin kau kerjakan,
Kau bebas.
4. Situasi "Me Time" ini
memberikan kita waktu untuk memperbaiki diri kita menghadapi hari-hari
selanjutnya. Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri, kita lebih bisa
mengkoreksi diri. Tentang hal-hal apa saja yang tidak perlu dan apa saja yang
dianggap perlu untuk dikerjakan.
5. Yang
terakhir, Diri kita punya hak untuk bahagia. Punya hak untuk mengerjakan apa
yang dia suka. Jadi, maksimalkan waktu sendirimu untuk membahagiakan dirimu
sendiri.
APA SAJA
KEGIATANKU SAAT "ME
TIME" ?
Hal-hal yang ingin kulakukan jika berada dalam situasi seperti ini adalah seseorang yang bersedia menjadi pendengar hebat untukku. Saya memang orang yang sangat senang bercurhat ria. Namun, realita dijaman sekarang ini, sangat sulit untuk menemukan orang yang memang bersedia meluangkan waktunya mendengar semua keluh kesah kita. Solusi terbaik dari masalah ini adalah Saya bercerita melalui tulisan. Yah, wadah yang bagus. Dengan menulis, kita bisa mengungkapkan segala hal. Menuangkan semuanya menjadi sebuah catatan kecil. Dengan menulis, tersalurkan sudah semua keluh kesah. Dan dengan menulis, terungkap semua hal yang tidak bisa tersampaikan secara lisan.
Diamku bukan bungkam. Hanya saja aku lebih
memilih bersahabat dengan pena.
Bukan karena tidak punya mulut untuk bercerita,
karena kuyakin dengan tulisan Saya mampu bersuara lebih lantang.
-Alifah Nurkhairina-
Menurut Saya
menulis adalah suatu ekspresi diri. Menulis meninggalkan kisah. Menulis membuat
kita mampu tercatat oleh sejarah. Seseorang dengan tulisannya mampu dikenal.
Dengan tulisan juga, kita tidak perlu lagi sia-sia menceritakan semuanya kepada
orang yang memang tidak respect dengan cerita kita. Dengan menulis, kita tidak
lagi memaksa siapapun untuk mengetahui kisah kita. Saya menulis untuk diri Saya
dan untuk beberapa orang yang memang betul-betul peduli. Saya menulis, untuk
menyimpan kenangan. Saya menulis untuk mengabarkan kepada mereka yang memang
ingin tau kisahku. dan Saya bahagia bersahabat dengan tulisan.
Jadi, untuk
teman-teman yang pernah mengalami hal yang sama. Cobalah untuk menulis.
Tuangkan, ekspresikan dirimu menjadi sebuah catatan yang bisa kau baca
berulang-ulang. Dengan tulisan kau mampu melihat dirimu dimasa lalu dan menilai
dirimu seperti apa kau sekarang ini. Menulislah, ceritakanlah! Kabarkan kepada
mereka yang sedang menunggu kisahmu!
Sudahkah kau membelai dirimu hari
ini?
Setelah kau paksa untuk
membahagiakan orang lain.
Sudahkah kamu memeluk dirimu hari
ini?
Setelah seharian kau memaksanya
menjadi orang lain.
Sudahlah, dirimu teramat sangat
berharga. Kau berhak bahagia.
-Alifah Nurkhairina-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar