Kamis, 16 Februari 2017

Sajak-Sajak Puisi

Negeri yang memilukan
Muhammad Ikram

Negeriku Indonesia.
Tak malukah dirimu saat ini
Panorama yang kau miliki kini telah menjadi kotoran debu bagi tanah ibu pertiwi
Lihatlah…
terlalu banyak yang kau hadirkan para muda mudi yang telahir dengan kemunafikan
alangkah percayah, imaji-imaji surammu amat memalukan……
pragmatisme dibesar-besarkan !
hutan-hutan Indonesia kau tebang !
korupsi merajala lela dengan para tikus-tikus kantor yang tak punya malu !
kerurangan pemilu terlahir jua !
suap yang menjadi alternatif
keserakahan penguasa
indoktrinasi sudah menajdi kegelisahan kolektif
kekecewan demi kekecewaan rupaya sudah menjadi adat di negeri kita ini
hah..malu aku ! revolusi dan kemerdekaan seolah-olah hanyalah kata kosong yang tak ada artinya
lihatlah sanak saudaramu yang dulu
mereka dianiaya bertahun-tahun berkali-kali
ramai-ramai dibunuh dan dihabisi
usai mereka di bantai
hidup meeka berganti nyeri dan ngeri
sungguh ! pembantaian berserakahan di negeri ini
wahai para kaum muda…
hapuskanlah segala imaji suram itu
sudah terlalu bobrok negeri kita ini
biarkan garuda kita membentang sejagad raya
seiring dengan satu jua kita “Bhineka Tunggal Ika”
masa depan bangsa…
hari depan negeri...
wahai kami, kita
wahai para muda-mudi

Pemilik Identitas
Muhammad Ikram

apa lagi ini…
lagi-lagi orang bersuak tentang kepentingan
apakah ini seruan bagi kita untuk kembali bergerak ? jawablah wahai para yang maha
lagi-lagi kau komersialisasikan hak kami
dimana lagi doa dari para kaum pendidik yang katanya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa ?
kau katakan kami tidak terpelajar, hanya tau menuntut dan beretiak pada kemaslahatan
dosa apakah kita ini ?
selalu saja ada penindasan
kau siasati kami untuk membungkam segala identitasmu
manalah sajak ini bisa kau dengar
kau ratapi…
kau puja-puja dalam doamu
bukan dengan mereka yang kalian elus mulus dengan penuh birahi
bukan dengan mereka yang kau perkosa dengan kesumat keparat
bukan dengan aturan yang kalian bertahankan begitu gila-gilaan
identitas merahmu kau persetankan dalam pertikaian !!
kami hanya ingin mengucapkan “selamat tinggal”
kau tahan mereka hanya karena mereka punya modal
semoga kalian sungguh-sungguh merdeka
merdekalah !!!
Continue Reading...